Menganalisis Puisi "Doa" Karya Amir Hamzah (BAB 5 Manusia dan Keindahan)

Analisis Puisi "DOA" karya Amir Hamzah dengan buku Ilmu Budaya Dasar Bab 5 Manusia dan Keindahan.

Oleh: Fahri Zaki Mubarok - 50421445 - Ilmu Budaya Dasar

 Puisi "DOA" Karya Amir Hamzah Mengandung Makna Manusia dan Keindahan di dalam BAB 5

ABSTRAK

Objective: Tujuan dari Penelitian ini adalah Menganalisa Puisi "DOA" karya Amir Hamzah berdasarkan buku Ilmu Budaya Dasar Bab 5 Manusia dan Keindahan

Design: Konten Review atau Menganalisa Puisi

Data Source: Buku Kumpulan Puisi-Pantun&Peribahasa (Drs. Candra Subrata) Penerbit "CV. BRINGIN 55" Solo, PDF MODUL ILMU BUDAYA DASAR UNIVERSITAS GUNADARMA BAB 5 MANUSIA DAN KEINDAHAN

Review Metode: Cara kerja dari penelitian kali ini adalah pertama kita memerlukan sumber yang kredibel, setelah kita memiliki sumber yang kredibel, barulah kita dapat memulai menganalisa isi puisi menggunakan Modul Ilmu Budaya Dasar UNIVERSITAS GUNADARMA Bab 5 Manusia dan Keindahan, puisi yang kita analisa adalah puisi "DOA" Karya Amir Hamzah, yang kita analisa adalah pengertian-pengertian yang ada didalam modul bab 5 manusia dan keindahan dengan bait-bait puisi "DOA" karya Amir Hamzah, setelah kita selesai menganalisa selanjutnya kita membuat kesimpulan dari analisa yang sudah kita lakukan

Result: 
1. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah memiliki makna keindahan dalam arti luas menurut The Liang Gie dalam bukunya "Garis besar estetika", dikarenakan terdapat kata senja semar sepoi didalam bait puisi "DOA" karya Amir Hamzah. 
2. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah tidak memiliki makna keindahan dalam arti estetika menurut The Liang Gie dalam bukunya "Garis besar estetika", dikarenakan tidak ada kalimat yang mengandung unsur estetika.  
3. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah memiliki makna keindahan dalam arti terbatas menurut The Liang Gie dalam bukunya "Garis besar estetika", dikarenakan terdapat kata bintang dan lilinnya didalam bait puisi "DOA" karya Amir Hamzah. 
4. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah memiliki makna Teori Pengungkapan menurut Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris "aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”, dikarenakan terdapat angan angan yang terdapat di bait puisinya. 
5. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah memiliki makna Teori Pengungkapan menurut Leo Tolstoi, dikarenakan terdapat angan angan yang terdapat di bait puisinya. 
6. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah memiliki makna Teori Metafisik menurut Arthur Schopenhauer (1788-1860), yang terdapat di bait puisi "Angin malam menghembus lemah, menyejuk badan melambung rasa menayang pikir" Menurut saya didalam bait puisi tersebut terdapat pengertian seni menurut Arthur Schopenhauer, karena terdapat seni yang dimaksud yaitu suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. 
7. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah tidak memiliki makna Teori Psikologis yaitu Teori Permainan menurut Freedrick Schiller karena, tidak terdapat bait-bait puisi "DOA" karya Amir Hamzah yang memiliki teori permainan menurut Freedrick Schiller, dikarenakan didalam puisi "DOA", Amir Hamzah tidak memerlukan dorongan batin untuk bermain-main untuk menghasilkan puisinya. 
8. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah, tidak memiliki teori penandaan (signification Theory) yang memandang seni sebagi suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia, dikarenakan Tidak terdapat bait-bait puisi "DOA" karya Amir Hamzah yang memiliki teori penandaan, karena tidak terdapat penandaan di dalam bait-bait puisinya.
9. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah, memiliki makna teori keindahan menurut Herbet Read karena, di bait puisi Bagai bintang memasang lilinya, terdapat makna keindahan menurut Herbet Read, yang dimana terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita
10. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah, memiliki makna teori obyektif, yang dimana Di bait puisi Bagai bintang memasang lilinya, memiliki arti memberikan cahaya yang indah.
11. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah, memiliki makna teori subyektif, dikarenakan Di bait puisi Bagai bintang memasang lilinya, menunjukan bahwa Amir Hamzah sebelumnya pernah mengamati indahnya Bintang, sehingga Amir Hamzah dapat memberikan pendapat Bagai Bintang Memasang Lilinya.
12. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah, memiliki makna teori perimbangan menurut Bangsa Yunani yang dimana, Di bait puisi Bagai bintang memasang lilinya, kembali lagi terdapat bintang yang dijadikan objek keindahan.

Conclusion: Puisi "DOA" Karya Amir Hamzah banyak memiliki makna keindahan di dalam bait-bait puisinya. Keindahan yang dimaksud adalah baik dari segi kata-kata, kalimat, maupun dari segi arti puisinya. Di dalam analisa puisi ini terdapat 12 analisa yang telah dilakukan. Puisi "DOA" karya Amir Hamzah memiliki 9 teori keindahan dan 3 lainnya tidak termasuk kedalam teori keindahan.

PENDAHULUAN

    Puisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca.

    Beberapa para ahli dalam bidang sastra telah menjelaskan pengertian puisi, salah satunya adalah H.B Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu. Selain itu menurut Sumardi, puisi adalah sebuah karya sastra dengan menggunakan bahasa yang telah dipadatkan, dipersingkat serta diberi irama bunyi sehingga dan memiliki kata-kata bermakna kiasan atau imajinatif. James Reeves mengemukakan pula pengertian puisi. Menurut James puisi adalah ungkapan bahasa yang memiliki kaya serta daya pikat.
Oleh karna itu dapat kita simpulkan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dan dari Para Ahli pengertian puisi adalah Puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal. Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki struktur batin dan fisik khas penyair. 

    Puisi memliki dua jenis yaitu Puisi lama dan Puisi modern yang dimana contoh dari puisi lama adalah pantun, syair, talibun, mantra, dan gurindam. Sedangkan puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan lain sebagainya.
Jenis puisi modern, yaitu puisi naratif merupakan puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita, dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa dan balada. Jenis kedua puisi modern adalah puisi lirik yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair, jenis terakhir puisi moderen adalah puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan pendapat serta kesan penyair.

    Puisi "DOA" Karya Amir Hamzah termasuk kedalam jenis puisi modern. Hal itu disebabkan karna puisi tersebut bebas yang dimana didalam puisi tersebut terdapat puisi naratif, lirik, dan deskriptif. Puisi "DOA" juga termasuk kedalam tipe puisi romansa.

PEMBAHASAN

Judul : DOA
Karya : Amir Hamzah

Dengan apakah kubandingkan pertemuan kita, kekasihku?
Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama mingkat naik
Setelah menghalaukan panas payah terik
Angin malam menghembus lemah, menyejuk badan melambung rasa menayang pikir
Membawa angan ke bawah kursimu

        Hatiku terang menerima kasihmu
        Bagai bintang memasang lilinnya
        Kalbuku terbuka menunggu kasihmu
        "Bagai sedap malam menyirak kelopak"

Aduh, kekasihku, isihatiku dengan katamu
Penuhi dadaku dengan cayamu
Biar bersinar mataku sendu biar berbinar gelakku rayu!

A. KEINDAHAN

Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil senj, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebaginya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan (lapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berani tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasamya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.

             Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat Oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

a. APAKAH KEINDAHAN ITU?

Menurut The Liang Gie dalam bukunya "Garis besar estetika". Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diteljemahkan dengan kata "beutiful" dalam bahasa Perancis "beau", sedang Italia dan spanyol "bello" berasal dari kata latin "bellum". Akar katanya adalah "bonum" yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi "bonellum" dan terakhir diperpendek sehingga ditulis "bellum

Menurut cakupannya orang hams membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tenentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni:

a)        keindahan dalam arti yang luas

b)       keindahan dalam arti estetis mumi

           c)        keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan 

Keindahan dalam arti luas mempakan pengertian semula dari bangsa Yunani (lulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang irul. Orang Yunani (lulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya 'symmetria' untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitektur ) harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni  keindahan alam   keindahan moral keindahan intelektual.

Analisa puisi "DOA" Karya Amir Hamzah

Dengan apakah kubandingkan pertemuan kita, kekasihku?
Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama mingkat naik
Setelah menghalaukan panas payah terik
Angin malam menghembus lemah, menyejuk badan melambung rasa menayang pikir
Membawa angan ke bawah kursimu
    
Di bait "Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama mingkat naik" Terdapat keindahan alam yang dimana disebutkan senja samar sepoi, yang mengartikan adanya keindahan alam, jadi Puisi "DOA" karya Amir Hamzah memiliki makna keindahan dalam arti luas

                Keindahan dalam arti estetis ini menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya, untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitektur )
               Analisa puisi "DOA" karya Amir Hamzah
Tidak terdapat bait-bait puisi "DOA" karya Amir Hamzah yang mengandung unsur keindahan dalam arti estetis

                Sedangkan keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
                Analisa puisi "DOA" karya Amir Hamzah
        Hatiku terang menerima kasihmu
        Bagai bintang memasang lilinnya
        Kalbuku terbuka menunggu kasihmu
        "Bagai sedap malam menyirak kelopak"

Di bait "Bagai bintang memasang lilinya" Terdapat keindahan dalam arti terbatas yang dimana disebutkan bintang dan lilinya, yang dimana terdapat bentuk dan warna didalamnya.

B. RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau manikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

(a). TEORI PENGUNGKAPAN

Dalil dari teori ini ialah bahwa "Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.


Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris "aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa "art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang dipemleh melalui penghayatan tentang hal-hal individuil yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud pelbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata.
            Analisa puisi "DOA" karya Amir Hamzah
Aduh, kekasihku, isihatiku dengan katamu
Penuhi dadaku dengan cayamu
Biar bersinar mataku sendu biar berbinar gelakku rayu!

Di bait puisi "Penuhi dadaku dengan cayamu" terdapat angan angan seperti kata-kata yang mengandung ekspresi

Seorang tokoh lainnya dari teori pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak, garis, warna, suar dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata
            Analisa puisi "DOA" karya Amir Hamzah
Aduh, kekasihku, isihatiku dengan katamu
Penuhi dadaku dengan cayamu
Biar bersinar mataku sendu biar berbinar gelakku rayu!

Di bait puisi "Penuhi dadaku dengan cayamu" terdapat angan angan seperti kata-kata yang mengandung ekspresi.

(b). TEORI METAFISIK

Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang temnggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (tiruan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi, asli dan sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang mempakan ide teninggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhimya seniman menin ranjang kayu iał dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah ünłan dari suatu timan lain sehingga benifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Kałena itu senimm tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.

Dalam jaman modem suatu teori seni lainnya yang juga bercorak dikemuküan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang sementara. Dunia obyektif sebagai ide hanyalah wujud luar dari keinginan itu. Selanjutnya ide-ide itu mempunyai perwujudan sebagai benda-benda khusus. Pengetahuan sehari-hari adalah pengetahuan praktis yang bemubungan dengan benda-bénda itu. Tapi pengetahuay yang lebih tinggi kedudukannya, yakni yang diperoleh bilamana pikiran diarahkm kepú ide-ide dan merenungkannya demi ide-ide itu sendiri. Lkngan melalui perenungan semacam ini lahirlah karya seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda disekelilingnya dan sampai pada maknanya yang yakni memahami ide-ide dibaliknya.

Analisa puisi "DOA" Karya Amir Hamzah

Dengan apakah kubandingkan pertemuan kita, kekasihku?
Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama mingkat naik
Setelah menghalaukan panas payah terik
Angin malam menghembus lemah, menyejuk badan melambung rasa menayang pikir
Membawa angan ke bawah kursimu

Di bait puisi "Angin malam menghembus lemah, menyejuk badan melambung rasa menayang pikir" Menurut saya didalam bait puisi tersebut terdapat pengertian seni menurut Arthur Schopenhauer, karena terdapat seni yang dimaksud yaitu suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita.


(c). TEORI PSIKOLOGIS

Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, kaœna terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori pemainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam pennainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperanan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan. Seseorang yang semakin meningkat taraf kehidupannya tidak memakai habis energinya untuk keperluan sehari-hari, kelebihan tenaga itu lalu menciptakan kebutuhan dan kesempatan untuk melakukan pennainan yang imaginatif dan kegiatan yang akhimya menghasilkan seni. Teori pennainan tentang seni tidak sepenuhnya diterima oleh para ahli estetik. pokok yang dapat diajukan ialah bahwa pennainan merupakan suatu kreasi, padahal seni adalah kegiatan yang serius dan pada dasamya kreatif.

Analisa Puisi "DOA" karya Amir Hamzah

Tidak terdapat bait-bait puisi "DOA" karya Amir Hamzah yang memiliki teori permainan menurut Freedrick Schiller, dikarenakan didalam puisi "DOA", Amir Hamzah tidak memerlukan dorongan batin untuk bermain-main untuk menghasilkan puisinya

Sebuah teroi lagi yang dapat dimasukkan dalam teori psikologis ialah teori penandaan (signification Theory) yang memandang seni sebagi suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia. Simbol atau tanda yang menyerupai atau mirip dengan benda yang dilambangkan disebut iconic sigi (tanda serupa), misalnya tanda lalu limas yang memperingatkan jalan yang berbelok-belok dengan semacam huruf Z adalah suam tanda yang sempa atau mirip dengan keadaan jalan yang dilalui. Menurut teori penandaan itu karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya. Sebagai contoh sebuah lagu dengan irama naik turun dan alunan cepat lambat serta akhimya bethenti adalah simbol atau tanda dari kehidupan manusia dengan pelbagai perasaannya yang ada pasang atau sumt serta tergesa-gesa atau santainya dan ada

Analisa Puisi "DOA" karya Amir Hamzah

Tidak terdapat bait-bait puisi "DOA" karya Amir Hamzah yang memiliki teori penandaan, karena tidak terdapat penandaan di dalam bait-bait puisinya.

C. KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.

Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah. Atau disesuaikan dengan kulimya. Apabila cara memadu itu kurang cocok, maka akan memsak pemandangan. Sebaliknya, bila serasi benar akan membuat orang puas karenanya. Atau orang yang berkulit hitam kurang pantas bila memakau baju warna hijau, karena warna itu justru menggelapkan kulitnya.

Pertentanganpun menghasilkan keserasian. Misalnya dalam dunla musik, pada hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah. panjang pendek, dan keras lembut.

Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada adalah sejumlah kualitas / pokok tenentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity). keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast). Selanjutnua dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.

Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dari hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is unity of formal relations among our sence-perception). Pendapat lain menganggap pengalaman estetik suatu keselarasan dinamik dari perenungan yang menyenangkan. Dalam keselarasan itu seseorang memiliki perasaan-perasaan seimbang dan tenang, mencapai cita rasa akan sesuatu yang terakhir dan rasa hidup sesaat di tempat-tempat kesempumaan yang dengan senang hati ingin diperpanjangnya.

Analisa Puisi "DOA" karya Amir Hamzah
        Hatiku terang menerima kasihmu
        Bagai bintang memasang lilinnya
        Kalbuku terbuka menunggu kasihmu
        "Bagai sedap malam menyirak kelopak"

di bait puisi Bagai bintang memasang lilinya, terdapat makna keindahan menurut Herbet Read, yang dimana terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita.

(a). TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF

TIE Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyeküf.

Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keirffllan. Apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif. Pendukung teori obyekif adalah Plato, Hegel dan Bemard Bocanquat, sedangkan pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke.

Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, teflepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bemilai estetik, salah sanı jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah ini. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tenentu mengenai bentuk pada sesuatu benda.

Analisa puisi "DOA" karya Amir Hamzah

        Hatiku terang menerima kasihmu
        Bagai bintang memasang lilinnya
        Kalbuku terbuka menunggu kasihmu
        "Bagai sedap malam menyirak kelopak"

Di bait puisi Bagai bintang memasang lilinya, terdapat makna teori obyektif, yang dimana arti dari bagai bintang memasang lilinya adalah memberikan cahaya yang indah.


Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda ini tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itli. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itü diartikan bahwa seseorang pengamat mempeıoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah ini. 

Yang tergolong teori subyekif ialah yang memandang kcindahan dalanı suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran sescorang yang mcngamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati becandaan itu

Analisa Puisi "DOA" karya Amir Hamzah

        Hatiku terang menerima kasihmu
        Bagai bintang memasang lilinnya
        Kalbuku terbuka menunggu kasihmu
        "Bagai sedap malam menyirak kelopak"

Di bait puisi Bagai bintang memasang lilinya, menunjukan bahwa Amir Hamzah sebelumnya pernah mengamati indahnya Bintang, sehingga Amir Hamzah dapat memberikan pendapat Bagai Bintang Memasang Lilinya.

(b) TEORİ PERIMBANGAN


Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-bcnda•. Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah tclah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abat) 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Empa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.

Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dulu dipahami pula dalam ani yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bağan-bagian). Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau pethandingan angka-angka.

Bangsa Yunani menemukan bahwa hubungan-hubungan matematik yang cermat sebagaimana terdapat dalam ilmu ukur dan berbagai pengukuran propoısi temyata dapat diwujudkan dalam benda-benda bersusun yang indah. Bahkan Pythagoras yang mencetuskan teori proporsi itü menemukan bahwa macamnya nada yang dikeluarkan oleh seutas senar tergantung pada panjang senar im dan bahwa macamnya nada yang dikeluarkan oleh seutas senar akan menghasilkan susunan nada yang selams (yam indah di dengar), apabila panjangnya masing-masing senar itü mempunyai hubungan perimbangan bilangan-bilangan yang kecil misalnya 1:1, 1:2, 2:3 dan seterusnya. Jadi menurut teori proporsi ini keindahan terdapat dalam şuam benda yang bagian-bagiannya mempunyai hubungan sanı sama lain sebagai bilangan - bilangan kecil. Contoh visual untuk perimbangan yang menyenangkan dilihat dan karenanya disebut indah oleh bangsa Yunani dulu ialah bentuk empat persegi. elips yang masing-masing mempunyai proporsi I : I atau 3:5. Perimbangan itü dinamakan perbandingan keemasan (golden ratio). 

Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke 17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut nıntuh karena desakan dari filsafat empirisme dan alimn-aliran tennasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya. Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang meœrangkannya dan setiap pikiran mdü'18 suatu keindahan yang berbeda-benda. Para senimm romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya dari tidak adanya keteramran, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungin disusun teori urnum tentang keindahan.

            Analisa Puisi "DOA" karya Amir Hamzah
Menurut Bangsa Yunani Contoh visual untuk perimbangan yang menyenangkan dilihat dan karenanya disebut indah oleh bangsa Yunani dulu ialah bentuk empat persegi.
        Hatiku terang menerima kasihmu
        Bagai bintang memasang lilinnya
        Kalbuku terbuka menunggu kasihmu
        "Bagai sedap malam menyirak kelopak"
Di bait puisi Bagai bintang memasang lilinya, kembali lagi terdapat bintang yang dijadikan objek keindahan.

REFERENSI

Buku Kumpulan Puisi-Pantun&Peribahasa (Drs. Candra Subrata) Penerbit "CV. BRINGIN 55" Solo

PDF MODUL ILMU BUDAYA DASAR UNIVERSITAS GUNADARMA BAB 5 MANUSIA DAN KEINDAHAN

Nugroho, W. and Muchji, A, 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma








Komentar