Analisis Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim dengan buku Ilmu Budaya Dasar Bab 6 Manusia dan Penderitaan
Oleh: Fahri Zaki Mubarok - 50421445 - Ilmu Budaya Dasar
Puisi "MENYESAL" Karya Ali Hasyim Memiliki Tema Manusia dan Penderitaan di dalamnya
ABSTRAK
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan dari kata derita. Kata derita
berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Penderitaan termasuk realitas dunia dan
manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga
yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat-tidaknya intensitas
penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum
tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit bagi seseonng, atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua
orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan
kesenangan atau kebahagiaan umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau
kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak
memalingkan dariNya. Untuk itu pada unumnya manusia telah diberikan tanda atau
wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap tenadap
peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi
sebagai pemunculan rasa tidak saciar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui
melalui membæa koran tentang tedadinya penderitaan Kepada manusia sebagai l.
ilmu religius Tuhan telth memberikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan
mahluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk
melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan
cepat dapat menyadarkan dirinya untuk benobat kepadaNya dan bersikap pasmh akan
nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa
kekuasaan Tuhan memang jauh lebih beşar dari dirinya, akan membuat manusia
merasakan didnya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan
diperolch şuam kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan
berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur
bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama
lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami
oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan.
Tetapi umunya manusia kurang mempethatikan peringatan tersebut, sehingga
manusia mengalami penderitaan.
Hal ini misalnya
dalam surat Al.Insyiqoq:6 (q) dinyatakan "manusia ialah mahluk yang
hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut hams diartikan, bahwa manusia hams
bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini
manusia hanıs menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi masvarakat
sckclilingnya, dan tidak boleh lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia
ınclalaikan salah satu darinya, atau kurang sungguh-sungguh menghadapinya, maka
akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itü sudah beıkeluarga, maka
penderitaan juga dialami oleh keluarganya. Penderitaan semacam itü kaıena
kesalahNınya sendiri.
Analisa Terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju ke arah padang bakti
Berbagai kasus pendentaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? Penderitaan fısik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. Sekali lagi semuanya itü merupakan "ıpsiko” karena seseorang mau hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.
Analisa Terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
B. SIKSAAN
Di dalam kitab suci diterangkan jenis
dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi
orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak
yatim, dan sebagainya. Antara lain, ayat 40 surat Al Ankabut menyatakan "masing-masing bangsa ini
kami siksa dengan ancaman siksaan, karna dosa-dosanya”. Ada diantaranya kami
hujani dengan batu-batu kecil sepefii kaum Aad, ada yang diganyang dengan
halilintar bergemunıh dahsyat sepefii kaum Tsamud. ada pula yang kami benamkan
ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan sepefii kaum
Nuh.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat siksaan menurut surat Al Ankabut ayat 40, di dalam bait-bait puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim. Karena di dalam bait-bait puisinya hanya berisikan tentang penyesalan dan penderitaan psikologis.
Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya
mereka, namun mereka jugalah yang menganiaya diri sendiri, kaœna dosa-dosanya.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan
sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan
kadang-kadang ditulis di halaman pertarna dengan judul huruf besar, dan
kadang-kadang disertai gambar si korban.
Berita mengenai siksaan kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Sebuah harian ibu kota (pos kota) halaman pertama isinya
sebagian besar adalah mengenai siksaan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian,
perampokan, dan sebagainya.
Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan Iain-Iain merupakan sumber keuntungan. dengan mengekspose berita-berita seperti itu, koran itu cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi.
Siksaan yang sifamya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan dialami Oleh seseorang bila ia
pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya
pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah
dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan
seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa
dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikimya, masalah kebimbangan
akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang
kuat berpikimya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan
akan cepat dapat diatasi.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat makna kebimbangan di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim karena di puisinya Ali Hasyim menyuruh kaum muda untuk menata masa depannya.
Kesepian dialami oleh seseorang mcrupakan
rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang
ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti
yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.
Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga
merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.
Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu
cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.
Sebagai homo socius, seseorang perlu kawan,maka untuk mengalahkan rasa kesepian
orang perlu cepat mencari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi. Pada
umumnya orang yang dapat dijadikan "kawan duka" adalah orang yang
dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya itu. Selain
mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan,
khususnya yang bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat
dan waktu dalam dirinya.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat makna Kesepian di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim. Karna di dalam puisinya Ali Hasyim hanya menampilkan penyesalan di waktu muda dan memberikan nasehat kepada kaum muda agar tidak menyia-nyiakan waktu.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang
dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu
dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada
umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus,
ular, serangga dan Iain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu
sesdemikian hebamya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian,
ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya
ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara Iain:
(b) Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan, karena ia takut akibat berada di tempat yang tinggi. Misalnya seseorang hams melewati jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseorang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat makna Gamang di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
(c)
kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia
berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian
akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setam, pencuri. Orang yang demikian
menghendaki agar mangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat makna kegelapan di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
(d) Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah beneriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan ke dalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat makna kesakitan di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
(e)
Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan
karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang
yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali, karena takut dalam
percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pemah dialaminya
telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai tenang lagi.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Apa yang membuat seseorang menjadi phobia ?
Ahli-ahli medis mempunyai pendapat yang
berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari
ketakutan meœka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan suatu schock emosional
atau suatu tekanan pada waktu tenentu, misalnya pekerjaan bam, kematian dalam
keluarga, suatu operasi atau sakit yang serius. Beberapa penderita mengatakan
bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak masih kanan-kanak, tetapi
phobia juga dapat berkembang dalam diri orang-orang yang kelihatannya tenang
dan mantap.
Tanpa pengobatan anak-anak yang menderita
phobia sekolah dapat berkembang menjaadi agoraphobia yang parah bila mereka
sudah biasa. Kesukarannya adalah, bahwa orang tua sulit membedakan antara
kemalasan yang kadang-kadang timbul dan phobia yang sebenamya.
Umumnya ada dua aliran tentang penyebab
phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu
gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan,
dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya affli-ahli
yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah pmblemanya dan
tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Kebanyakan thli-ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena
sipenderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan
sipenderita sepuluh kali leblh parah.
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat
dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara
kurang wajar.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat makna kekalutan mental di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim karena Ali Hasyim bisa memberikan nasehat kepada kaum muda agar tidak menyia-nyiakan masa muda. Otomatis kejiwaan mentalnya tidak terganggu
- Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental:
a.
nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
b.
nampak pada kejiwaannya dengan rasa cernas, ketakutan,
patah hati. apatis, cemburu, mudah marah.
- Tahap-taham gangguan kejiwaan adalah
a.
gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan
si penderita baik jasmani maupun rokhaninya
b.
usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu
mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah; pada orang yang tidak
merxlerita ganÈuan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru memecahkan
problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari
persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c.
kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan
yang bersangkutan mengalami gangguan
- Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a.
kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau
mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang
bersangkutan mensa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan
kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b.
terjadinya konflik budaya akibat norma berbeda antara
yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat
menyesuaikan diri Iagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri
dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru
yang jauh berbeda dari masa jayanya dulu.
c.
cara pematangan batin yang salah dengan memberikan
reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai
overcompensatie.
- Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab
secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan
sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan
keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan
yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan. b. Negatif : trauma yang
dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami
frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkm.
Bentuk frustasi antara lain .
l) agresi berupa kemarahan yang
meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah
terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau ündakan sadis yang dapat
membahayakan orang sekitamya.
2)
regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif
atau kekanak-kanankan (infantil), misalnya dengan menjerit-jerit,menangis
sampai meraung-raung,memecah barang-barang.
3)
fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola
yang sama (tetap), misalnya dengan membisu. memukul-mukul dada sendiri,
membentur-benturkan kepala pada benda keras.
4)
proyeksi merupakan usaha melemparkan atau
memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain,
kata pepatah: awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.
5)
identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang
yang sukses dalam imaginasinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan
menyamakan (liri dengan bintang film, dalam soal hana kekayaan dengan pengusaha
kaya yang sukses.
6)
narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga
yang bersangkutan mensa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7)
autisme adalah gejala menutup diri secara total dari
dunia riih tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya
sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
- Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti
l) kota-kota besar yang banyak memberi
tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara itu sebagian orang tidak mau tahu
keperluan hidupnya, sebagian orang tidak mau tahu terhadap penderitaan orang
lain akibat egoisme sebagai ciri masyarakat kota.
2)
anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai
apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan
dengan tujuannya, sehingga pada orang-orang usia tuapun sering mengalami
penderitaan dalam kenyataan hidupnya akibat norma lama yang dipegang teguh
sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah berlaku.
3)
wanitapada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah
yang dibawanya kedalam hati atau perasaannya, tetapi sulit mengeluarkan
perasaannya tersebut, sementara itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih
lemah, sehingga kaum wanitalah yang banyak menjadi penderita psikosomatisme
(penyakit akibat gangguan kejiwaan) daripada kaum pria
4)
orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan,
bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah
umumnya tidak dikenalnya, dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini
mudah sekali mengalami penderitaan.
5)
orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan
pengusaha memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu
mencari untung sebanyak mungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabałkan
masalan spłnłuał yang justnł membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.
Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh
manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan
neraka dałam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama
menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati daripada hidup,
dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah penderitaan yang
dialamiňya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa,
lalu mengambil jalan "pintas" dengan bunuh diri.
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami
penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan
manusia yang bersifat kodrati. Karena iłu terserah kepada manusia iłu sendiri
untuk berusaha mengurangi penderitaan iłu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya,
dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminya. Hal ini membuat manusia iłu kreatif, baik bagi penderita sendiri
maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena iłu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengataasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dałam surat Arra'du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang iłu sendiri yang berusaha merubahnya.
Analisa Terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya
mełRłuskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan
hidup dałam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai
doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya
merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia mempakan sumber
malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi selain
dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain.
Bahkan mungkin tełjadi akibat pełbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain
atau masyarakat menderita.
Apabila kita mempematikan dan membaca
riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang besar di dunia, sebagian dari
kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan. Pemimpin kita
Bung Kamo dan Bung Hatta berapa lama mendekam dałam penjara koloniał karena perjuangannya
memerdekakan bangsa. Ikmikian juga pemimpin pemimpin kita yang lain.
E. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Dałam dunia modem sekarang ini
kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh
kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya
membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata,
peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya
penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan
Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas beraccun di
India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak.
Beberapa sebab Iain yang menimbulkan
penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan
Iain-Iain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan
Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda di
Condet, Meletusnya gunung galunggung,perang Irak-Iran.
Berita mengenai penderitaan manusia silih
berganti mengisi lernbaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya
semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia.
Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya
tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan bempa material atau
tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini.
Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui
organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke
tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati perxleritaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bemama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul "Arie Hangara".
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat makna Penderitaan, Media Massa dan Seniman, karena di dalam puisinya Ali Hasyim hanya menampilkan penderitaan secara langsung, tidak melalui media massa.
F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokkan secara sederhana
berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat
diperinci sebagai berikut :
A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena
perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitamya. Penderitaan ini kadang disebut nasib
buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan
kata Iain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk
dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu
manusia penyebabnya.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia
maka manusia Iain menjadi menderita, misalnya
(1) pembantu
rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya, sudah pantas
jika majikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan
Negeri Surabaya Supaya peòuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan
penderitaan. Sedangkan pernbantu yang telah menderita itu dipulihkan.
(2)
Perbuatan buruk orang tua Arie Hangara yang menganiaya
anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika
dijatuhkan hukuman oleh pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya perbuatannya itu
dapat dipeñaiki dan sekaligus merasakan penderitaan.
(3)
Perbuatan buruk para pejabat pada zaman Orde Lama
dilukiskan oleh seniman Rendra dalam puisinya "bersatulah Pelacur-Pelacur
Kota Jakarta", perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang
memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Kawa Rendra ini
dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan
mengkomunikasikannya kepada masyarakat temasuk pejabat dan pelacur ibu kota itu.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga
menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi manusia tidak menyadari hal ini.
Mungkin kesadaran itu baru ümbul setelah musibah yang membuat manusia
menderita, misalnya
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat makna Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia di dalam puisinya.
(1)
Musibah banjir dan tanah longsor di lampung selatan
bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi tandus
dan gundul oleh manusia-mamsia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi
korban banir, ratusan rumah harwur, belum teñitung Iagi jumlah temak dan harta
benda yang hilang/musnah. Segenap lapisan masyarakat, pernerintah dan ABRI
bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.
B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi
akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan
optimisme dapat mempakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak
contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus
penderitaan dapat diungkapkan beriktu ini
(l) Seorang anak lelaki buta sejak
dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang manya. la disekolahkan,
kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya
terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di
Universitas, dan akhimya memperoleh gelar doktor di Universitas DSarbone Perancis.
Dia adalah Prof.Dr.Thaha Husen, Guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
(2)
Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan sabar
ia menerima cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga
istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah
kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak
mengenalinya Iagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan,
kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang lemah,
seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit Nabi
Ayub yang cukup lama.
(3)
Tenggelamnya Fir'aun di laut Merah seperti disebutkan
dalam Al-Qur'an adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan
sombong. Fir'aun adalah raja Mesir yang mengaku dirinya Tuhan. Ketika Fir'aun
bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan pengikut-pengikumya menyeberang
laut Merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa serta para pengikutnya berlalu.
Ketika Fir'aun dan tentaranya berada tepat di tengah belahan laut merah itu,
seketika itu juga laut merah tenutup lagi dan meœka semua tenggelam.
G. PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin
akan memperoleh pengaruh bemacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang
timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, Eflltus ingin bunuh diri. Sikap
ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian
tak berguna", nasi sudah menjadi bubur'. Kelanjutan dari sikap negatif
ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya
gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa,
ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu
tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan Iain-Iain.
Apabila sikap negatif dan sikap positif
ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa
kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat
dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan
dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan hams
disingkilkan.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hamzah
Komentar
Posting Komentar