Menganalisis Puisi "MENYESAL" Karya Ali Hasyim (BAB 6 Manusia dan Penderitaan)

Analisis Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim dengan buku Ilmu Budaya Dasar Bab 6 Manusia dan Penderitaan

Oleh: Fahri Zaki Mubarok - 50421445 - Ilmu Budaya Dasar

 Puisi "MENYESAL" Karya Ali Hasyim Memiliki Tema Manusia dan Penderitaan di dalamnya



ABSTRAK

Objective: Tujuan dari Penelitian ini adalah Menganalisa Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim berdasarkan buku Ilmu Budaya Dasar Bab 6 Manusia dan Penderitaan.

Design: Konten Review atau Menganalisa Puisi

Data Source: Buku Kumpulan Puisi-Pantun&Peribahasa (Drs. Candra Subrata) Penerbit "CV. BRINGIN 55" Solo, PDF MODUL ILMU BUDAYA DASAR UNIVERSITAS GUNADARMA BAB 6 MANUSIA DAN PENDERITAAN

Review Metode: Cara kerja dari penelitian kali ini adalah pertama kita memerlukan sumber yang kredibel, setelah kita memiliki sumber yang kredibel, barulah kita dapat memulai menganalisa isi puisi menggunakan Modul Ilmu Budaya Dasar UNIVERSITAS GUNADARMA Bab 6 Manusia dan Penderitaan, puisi yang kita analisa adalah puisi "MENYESAL" Karya Ali Hasyim, yang akan di analisa adalah pengertian-pengertian yang ada didalam modul BAB 6 manusia dan penderitaan dengan bait-bait puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim, setelah kita selesai menganalisa selanjutnya kita membuat result dan kesimpulan dari analisa yang sudah kita lakukan

Result: 
1. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim memiliki makna dhra dalam bahasa sangsekerta yang memiliki arti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Dikarenakan didalam bait puisi "Kini hidup meracun hati, Miskin ilmu, miskin harta" yang dimana merasakan Miskin ilmu, dan Miskin harta adalah penderitaan.
2. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim memiliki makna dari Surah Al.Insyiqoq:6, Karna Kalimat "Kepada yang muda kuharapkan, atur barisan di hari pagi, menuju ke arah padang bakti". Mengandung makna kita sebagai manusia harus terus berusaha dan tidak boleh bermalas-malas, karna kita memiliki masa depan yang harus kita gapai.
3. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim tidak memiliki makna penderitaan fisik, dikarenakan bait-bait puisi "MENYESAL" menampilkan penderitaan dan penyesalan secara psikologis.
4. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim memiliki makna siksaan yang mengarah kepada siksaan jiwa atau rokhani, karena Di bait "Hanya menambah luka sukma" Menunjukan bahwa terdapat siksaan jiwa ataupun rokhani yang dirasakan.
5. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim tidak memiliki makna siksaan menurut surat Al Ankabut ayat 4. Karena di dalam bait-bait puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim hanya berisikan tentang penyesalan dan penderitaan psikologis.
6. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim tidak memiliki makna kebimbangan di dalam puisinya. karena di puisinya, Ali Hasyim menyuruh kaum muda untuk menata masa depannya.
7. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim tidak memiliki makna kesepian di dalam puisinya.Karena di dalam puisinya, Ali Hasyim hanya menampilkan penyesalan di waktu muda dan memberikan nasehat kepada kaum muda agar tidak menyia-nyiakan waktu.
8. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim Tidak memiliki makna Claustrophobia dan Agoraphobia di dalam puisinya.
9. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim Tidak memiliki makna Gamang di dalam puisinya.
10. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim Tidak memiliki makna kegelapan di dalam puisinya.
11. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim Tidak memiliki makna kesakitan di dalam puisinya
12. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim memiliki makna kegagalan, yang dimana ditunjukan pada kalimat "Aku lalai di pagi hari" dan "Miskin ilmu, miskin harta". Karena terlalu menyia-nyiakan waktu muda, masa depan tidak tercapai.
13. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim Tidak memiliki makna kekalutan mental di dalam puisinya karena Ali Hasyim bisa memberikan nasehat kepada kaum muda agar tidak menyia-nyiakan masa muda. Otomatis kejiwaan mentalnya tidak terganggu
14. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim memiliki makna perjuangan yang terdapat pada surat arra'du ayat 11, yang menyatakan bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim memberi nasehat kepada kaum muda agar tidak bermalas-malasan dan terus berusaha mengejar cita cita.
15. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim Tidak terdapat makna Penderitaan, Media Massa dan Seniman, karena di dalam puisinya Ali Hasyim hanya menampilkan penderitaan secara langsung, tidak melalui media massa.
16. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim memiliki makna Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, karena pada bait puisinya menjelaskan bahwa menyia-nyiakan waktu di masa muda berakibat tidak sukses ketika di masa tua mendatang.
17. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim Tidak memiliki makna Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia di dalam puisinya.
18. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim Tidak memiliki makna Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan di dalam puisinya.
19. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim memiliki makna Pengaruh Penderitaan, yang dimana di bait pertama menjelaskan bahwa pelaku menyesal karena dia telah membuang waktu di masa muda, yang pelaku dapatkan hanya miskin ilmu, dan miskin harta. Pada bait ke dua pelaku menyemangati dirinya sendiri, untuk tidak mengingat apa yang sudah pelaku buat di masa mudanya, karena ujung-ujungnya hanya sakit hati.


Conclusion: Puisi "MENYESAL" Karya Ali Hasyim banyak memiliki makna penderitaan di dalam bait-bait puisinya. Penderitaan yang dimaksud adalah baik dari Psikologis maupun Fisik. Di dalam analisa puisi ini terdapat 19 analisa yang telah dilakukan. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim memiliki 7 teori Penderitaan menurut BAB 6 Manusia dan Penderitaan dan 12 lainnya tidak termasuk kedalam teori penderitaan menurut BAB 6 Manusia dan Penderitaan.

PENDAHULUAN


    Puisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca.

    Beberapa para ahli dalam bidang sastra telah menjelaskan pengertian puisi, salah satunya adalah H.B Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu. Selain itu menurut Sumardi, puisi adalah sebuah karya sastra dengan menggunakan bahasa yang telah dipadatkan, dipersingkat serta diberi irama bunyi sehingga dan memiliki kata-kata bermakna kiasan atau imajinatif. James Reeves mengemukakan pula pengertian puisi. Menurut James puisi adalah ungkapan bahasa yang memiliki kaya serta daya pikat.
Oleh karna itu dapat kita simpulkan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dan dari Para Ahli pengertian puisi adalah Puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal. Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki struktur batin dan fisik khas penyair. 

    Puisi memliki dua jenis yaitu Puisi lama dan Puisi modern yang dimana contoh dari puisi lama adalah pantun, syair, talibun, mantra, dan gurindam. Sedangkan puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan lain sebagainya.
Jenis puisi modern, yaitu puisi naratif merupakan puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita, dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa dan balada. Jenis kedua puisi modern adalah puisi lirik yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair, jenis terakhir puisi moderen adalah puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan pendapat serta kesan penyair.

    Puisi "MENYESAL" Karya Ali Hasyim termasuk kedalam jenis puisi modern. Hal itu disebabkan karna puisi tersebut bebas yang dimana didalam puisi tersebut terdapat puisi naratif, lirik, dan deskriptif.

PEMBAHASAN

Judul : MENYESAL
Karya : Ali Hasyim

Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

    Aku lalai di pagi hari
    Betah lengah di masa muda
    Kini hidup meracun hati
    Miskin ilmu, miskin harta

Ah, apa gunanya kusesalkan
Menyesal tua tiada guna
Hanya menambah luka sukma
    
    Kepada yang muda kuharapkan
    Atur barisan di hari pagi
    Menuju ke arah padang bakti

A. PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

    Aku lalai di pagi hari
    Betah lengah di masa muda
    Kini hidup meracun hati
    Miskin ilmu, miskin harta

Kalimat "Kini hidup meracun hati, Miskin ilmu, miskin harta" di atas menunjukan arti dhra dari bahasa sansekerta, yaitu menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan, yang dimana merasakan Miskin ilmu, dan Miskin harta adalah penderitaan.


Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseonng, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada unumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap tenadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak saciar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membæa koran tentang tedadinya penderitaan Kepada manusia sebagai l. ilmu religius Tuhan telth memberikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan mahluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk benobat kepadaNya dan bersikap pasmh akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih beşar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan didnya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperolch şuam kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.

Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang mempethatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.

Hal ini misalnya dalam surat Al.Insyiqoq:6 (q) dinyatakan "manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut hams diartikan, bahwa manusia hams bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia hanıs menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi masvarakat sckclilingnya, dan tidak boleh lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia ınclalaikan salah satu darinya, atau kurang sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itü sudah beıkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya. Penderitaan semacam itü kaıena kesalahNınya sendiri.

Analisa Terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di hari pagi

Menuju ke arah padang bakti


Di Kalimat "Kepada yang muda kuharapkan, atur barisan di hari pagi, menuju ke arah padang bakti". Kalimat tersebut mengandung makna surat Al.Insyiqoq:6 yang dimana kita sebagai manusia harus terus berusaha dan tidak boleh bermalas-malas, karna kita memiliki masa depan yang harus kita gapai.

Berbagai kasus pendentaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? Penderitaan fısik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. Sekali lagi semuanya itü merupakan "ıpsiko” karena seseorang mau hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi. 

Analisa Terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

Tidak terdapat bait-bait puisi "MENYESAL" yang mengandung makna Penderitaan Fisik.

B. SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Analisa terhadap puisi "Menyesal" karya Ali Hasyim
Ah, apa gunanya kusesalkan
Menyesal tua tiada guna
Hanya menambah luka sukma

Di bait "Hanya menambah luka sukma" Menunjukan bahwa terdapat siksaan jiwa ataupun rokhani yang dirasakan.

Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain, ayat 40 surat Al Ankabut menyatakan "masing-masing bangsa ini kami siksa dengan ancaman siksaan, karna dosa-dosanya”. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil sepefii kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemunıh dahsyat sepefii kaum Tsamud. ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan sepefii kaum Nuh.

Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

Tidak terdapat siksaan menurut surat Al Ankabut ayat 40, di dalam bait-bait puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim. Karena di dalam bait-bait puisinya hanya berisikan tentang penyesalan dan penderitaan psikologis.


Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jugalah yang menganiaya diri sendiri, kaœna dosa-dosanya.

Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertarna dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.

Berita mengenai siksaan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah harian ibu kota (pos kota) halaman pertama isinya sebagian besar adalah mengenai siksaan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan sebagainya.

Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan Iain-Iain merupakan sumber keuntungan. dengan mengekspose berita-berita seperti itu, koran itu cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi.

Siksaan yang sifamya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Kebimbangan dialami Oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikimya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikimya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.

Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

Tidak terdapat makna kebimbangan di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim karena di puisinya Ali Hasyim menyuruh kaum muda untuk menata masa depannya.


Kesepian dialami oleh seseorang mcrupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.

Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin. Sebagai homo socius, seseorang perlu kawan,maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat mencari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan "kawan duka" adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya itu. Selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan, khususnya yang bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.

Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

Tidak terdapat makna Kesepian di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim. Karna di dalam puisinya Ali Hasyim hanya menampilkan penyesalan di waktu muda dan memberikan nasehat kepada kaum muda agar tidak menyia-nyiakan waktu.


Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan Iain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sesdemikian hebamya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara Iain:

(a) Claustrophobia dan Agoraphobia, Cloustrophobia adalah rasa takut temadap ruangan tenutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat makna Claustrophobia dan Agoraphobia di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim.

(b)  Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan, karena ia takut akibat berada di tempat yang tinggi. Misalnya seseorang hams melewati jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseorang takut meniti dinding tembok dibawahnya.

        Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

        Tidak terdapat makna Gamang di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim


(c)      kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setam, pencuri. Orang yang demikian menghendaki agar mangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang.

        Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

            Tidak terdapat makna kegelapan di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim


(d)     Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah beneriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan ke dalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.

        Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

            Tidak terdapat makna kesakitan di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim


(e)      Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pemah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai tenang lagi.

        Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

    Aku lalai di pagi hari
    Betah lengah di masa muda
    Kini hidup meracun hati
    Miskin ilmu, miskin harta

Pada bait di atas menunjukan kegagalan yang dirasakan, yang menyebabkan trauma psikologis, di bait selanjutnya Ali Hasyim menyampaikan agar tidak menyia-nyiakan waktu muda, agar kita tidak gagal dalam menggapai masa depan.

Apa yang membuat seseorang menjadi phobia ?

Ahli-ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan meœka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tenentu, misalnya pekerjaan bam, kematian dalam keluarga, suatu operasi atau sakit yang serius. Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak masih kanan-kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam diri orang-orang yang kelihatannya tenang dan mantap.

Tanpa pengobatan anak-anak yang menderita phobia sekolah dapat berkembang menjaadi agoraphobia yang parah bila mereka sudah biasa. Kesukarannya adalah, bahwa orang tua sulit membedakan antara kemalasan yang kadang-kadang timbul dan phobia yang sebenamya.

Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya affli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah pmblemanya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan thli-ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena sipenderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan sipenderita sepuluh kali leblh parah.


C. KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

Tidak terdapat makna kekalutan mental di dalam puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim karena Ali Hasyim bisa memberikan nasehat kepada kaum muda agar tidak menyia-nyiakan masa muda. Otomatis kejiwaan mentalnya tidak terganggu


  • Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental:

a.        nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung

b.        nampak pada kejiwaannya dengan rasa cernas, ketakutan, patah hati. apatis, cemburu, mudah marah.

  • Tahap-taham gangguan kejiwaan adalah

a.         gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya

b.        usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah; pada orang yang tidak merxlerita ganÈuan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.

c.         kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

  • Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :

a.         kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan mensa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.

b.        terjadinya konflik budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri Iagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa jayanya dulu.

c.         cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.

  • Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah

a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan. b. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkm. Bentuk frustasi antara lain .

l) agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau ündakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitamya.

2)        regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan (infantil), misalnya dengan menjerit-jerit,menangis sampai meraung-raung,memecah barang-barang.

3)        fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu. memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala pada benda keras.

4)        proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah: awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.

5)        identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan (liri dengan bintang film, dalam soal hana kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.

6)        narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan mensa dirinya lebih superior daripada orang lain.

7)        autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riih tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.


  • Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti

l) kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara itu sebagian orang tidak mau tahu keperluan hidupnya, sebagian orang tidak mau tahu terhadap penderitaan orang lain akibat egoisme sebagai ciri masyarakat kota.

2)        anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannya, sehingga pada orang-orang usia tuapun sering mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya akibat norma lama yang dipegang teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah berlaku.

3)        wanitapada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati atau perasaannya, tetapi sulit mengeluarkan perasaannya tersebut, sementara itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah, sehingga kaum wanitalah yang banyak menjadi penderita psikosomatisme (penyakit akibat gangguan kejiwaan) daripada kaum pria

4)        orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya, dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami penderitaan.

5)        orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak mungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabałkan masalan spłnłuał yang justnł membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.

Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dałam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati daripada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah penderitaan yang dialamiňya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan "pintas" dengan bunuh diri.

D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena iłu terserah kepada manusia iłu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan iłu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia iłu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena iłu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengataasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dałam surat Arra'du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang iłu sendiri yang berusaha merubahnya.

Analisa Terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

    Kepada yang muda kuharapkan
    Atur barisan di hari pagi

    Menuju ke arah padang bakti

Pada bait puisi diatas, terdapat makna surat arra'du ayat 11, yang menyatakan bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya. Puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim memberi nasehat kepada kaum muda agar tidak bermalas-malasan dan terus berusaha mengejar cita cita.

Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya mełRłuskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dałam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia mempakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin tełjadi akibat pełbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat menderita.

Apabila kita mempematikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang besar di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan. Pemimpin kita Bung Kamo dan Bung Hatta berapa lama mendekam dałam penjara koloniał karena perjuangannya memerdekakan bangsa. Ikmikian juga pemimpin pemimpin kita yang lain.

E. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Dałam dunia modem sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas beraccun di India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak.

Beberapa sebab Iain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan Iain-Iain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, Meletusnya gunung galunggung,perang Irak-Iran.

Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lernbaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan bempa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati perxleritaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bemama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul "Arie Hangara".

Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

Tidak terdapat makna Penderitaan, Media Massa dan Seniman, karena di dalam puisinya Ali Hasyim hanya menampilkan penderitaan secara langsung, tidak melalui media massa.

F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.

Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata Iain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.

Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

    Aku lalai di pagi hari
    Betah lengah di masa muda
    Kini hidup meracun hati
    Miskin ilmu, miskin harta

Pada bait puisi di atas terdapat makna Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, karena pada bait puisinya menjelaskan bahwa menyia-nyiakan waktu di masa muda berakibat tidak sukses ketika di masa tua mendatang.

Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia Iain menjadi menderita, misalnya

(1)  pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan Negeri Surabaya Supaya peòuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan. Sedangkan pernbantu yang telah menderita itu dipulihkan.


(2)     Perbuatan buruk orang tua Arie Hangara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhkan hukuman oleh pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya perbuatannya itu dapat dipeñaiki dan sekaligus merasakan penderitaan.

(3)     Perbuatan buruk para pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman Rendra dalam puisinya "bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta", perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Kawa Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan mengkomunikasikannya kepada masyarakat temasuk pejabat dan pelacur ibu kota itu.

Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi manusia tidak menyadari hal ini. Mungkin kesadaran itu baru ümbul setelah musibah yang membuat manusia menderita, misalnya

Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim

Tidak terdapat makna Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia di dalam puisinya.

(1)   Musibah banjir dan tanah longsor di lampung selatan bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia-mamsia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banir, ratusan rumah harwur, belum teñitung Iagi jumlah temak dan harta benda yang hilang/musnah. Segenap lapisan masyarakat, pernerintah dan ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.

Perbuatan lalai, mungkin kurang kontrol terhadap tanki-tangki penyimpanan gas-gas beracun dari perusahaan "union carbide" di India. Gas-gas beracun dari tangki penyimpanan bocor memenuhi dan mengotori daerah sekitamya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu mati lemas, dan mengalami cacat. Inilah penderitaan manusia karena perbuatan lalain dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. la bertanggung jawab untuk memulihkan penderitaan manusia disitu.

B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan

Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat mempakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan beriktu ini

Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hasyim
Tidak terdapat makna Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan di dalam puisinya.

(l) Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang manya. la disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas, dan akhimya memperoleh gelar doktor di Universitas DSarbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.Thaha Husen, Guru besar Universitas di Kairo, Mesir.

(2)     Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinya Iagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.

(3)     Tenggelamnya Fir'aun di laut Merah seperti disebutkan dalam Al-Qur'an adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Fir'aun adalah raja Mesir yang mengaku dirinya Tuhan. Ketika Fir'aun bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan pengikut-pengikumya menyeberang laut Merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa serta para pengikutnya berlalu. Ketika Fir'aun dan tentaranya berada tepat di tengah belahan laut merah itu, seketika itu juga laut merah tenutup lagi dan meœka semua tenggelam.

G. PENGARUH PENDERITAAN

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bemacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, Eflltus ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", nasi sudah menjadi bubur'. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan Iain-Iain.

Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan hams disingkilkan.

Analisa terhadap puisi "MENYESAL" karya Ali Hamzah

    Aku lalai di pagi hari
    Betah lengah di masa muda
    Kini hidup meracun hati
    Miskin ilmu, miskin harta

Ah, apa gunanya kusesalkan
Menyesal tua tiada guna
Hanya menambah luka sukma

Pada dua bait diatas terdapat makna Pengaruh Penderitaan, yang dimana di bait pertama menjelaskan bahwa pelaku menyesal karena dia telah membuang waktu di masa muda, yang pelaku dapatkan hanya miskin ilmu, dan miskin harta. Pada bait ke dua pelaku menyemangati dirinya sendiri, untuk tidak mengingat apa yang sudah pelaku buat di masa mudanya, karena ujung-ujungnya hanya sakit hati.

REFERENSI

Buku Kumpulan Puisi-Pantun&Peribahasa (Drs. Candra Subrata) Penerbit "CV. BRINGIN 55" Solo

PDF MODUL ILMU BUDAYA DASAR UNIVERSITAS GUNADARMA BAB 5 MANUSIA DAN KEINDAHAN

Nugroho, W. and Muchji, A, 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma


Komentar